posted by so free Octobert, 08 2010
Saat terjadi global warming yang menyebabkan munculnya potensi bencana alam dan terjadi secara global, Teknologi Informasi/Komputer menjadi sorotan baru dalam hal masalah lingkungan ini. Fakta tersebut menandakan bahwa Teknologi Informasi (IT) dianggap tidak hanya sebagai sebuah solusi tetapi sekaligus masalah dalam keberlangsungan lingkungan. Ketika dunia usaha dan pemerintah mencoba untuk menyeimbangkan antara pembangunan dengan resikoyang diakibatkannya terhadap lingkungan, para profesional IT terpanggil untuk membuat IT sistem dan para karyawan untuk menggunakan IT dengan cara yang lebih inovatif untuk sehingga mampu mengurangi masalah-masalah lingkungan akibat penggunaan Teknologi Informasi/ Komputer.
Kepedulian akan lingkungan akibat dampak pemanfaatan IT memunculkan sebuah fenomema baru dalam dunia IT, yang dikenal dengan isitilah green computing/green IT. Cikal bakal Green Computing dimulai pada tahun 1992. Saat itu US Environmental Protection Agency merelease program Energy Star, (masih ingat Acer 33D monitor yang ada stiker plastik dilayar CRT?) yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain. Istilah Green Computing muncul dengan booming-nya Energy Star ini, khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk computing.
Lima kata kunci yang muncul dari beberapa definisi di atas adalah, sustainability, environmental friendly, energi efficient, resource efficient dan reduce useless work. Ternyata Green Computing tidak hanya membahas tentang energy consumption, tapi juga bagaimana kita bisa menggunakan komputer plus berbagai tool dan konten dengan lebih efisien dan jelas manfaatnya.
Green IT, yang juga dikenal dengan istilah green computing, didefinisikan sebagai studi dan penerapan mulai dari tahap mendesain, memproduksi, dan menggunakan perangkat keras komputer, perangkat lunak , dan system komunikasi secara efesien dan efektif dengan meniadakan atau meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Green IT termasuk juga dalam bagaimana penggunaan IT untuk mendukung, membantu, dan mempengaruhi inisiatif yang berhubungan dengan lingkungan dan membantu menciptakan kepedulian terhadap lingkungan.
Dampak Lingkungan
Saat terjadi ledakan penggunaan IT diseluruh area kegiatan manusia, IT menawarkan keuntungan yang besar dan kenyamanan dan mentransformasi dunia usaha dan masyarakat, tetapi IT juga ternyata memberikan kontribusi dalam masalah lingkungan. Sangat disayangkan, kenyataaan ini tidak disadari sebagian besar orang termasuk professional IT. Padahal sebagian besar permasalahan yang muncul berkaitan dengan perilaku (attitude) dari manusia yang menggunakan IT.
T mempengaruhi lingkungan kita dengan beberapa cara yang berbeda. Setiap tahap dalam daur hidup komputer dimulai dari tahap produksi, penggunaan ke penyelesaian memberikan dampak bagi lingkungan. Perakitan komputer dan berbagai komponen elektronik dan non elektronik mengkonsumsi listrik, bahan baku, bahan kimia, dan air, dan menghasilkan pembuangan yang berbahaya. Semua itu berdampak yang kurang baik pada lingkungan.
Secara umum, total konsumsi energi listrik pada data center, server, dan komputer terus menerus meningkat. Peningkatkan konsumsi energi menyebabkan peningkatan pada emisi gas rumah kaca yang paling besar dihasilkan oleh pembakaran batu bara, minyak bumi atau gas. Tidak terhitung komputer tua dan barang elektronik lainnya, yang mengandung bahan beracun dan dibuang setelah beberapa tahun dibeli telah memenuhi tempat pembuangan sampah,tentunya tumpukan zat berbahya ini akan mengotori bumi dan mengkontaminasi air yang ada disekitarnya.
Penambahan jumlah penggunaan komputer dan seringnya penggantian komputer dengan produksi terbaru juga membuat dampak terhadap lingkungan dan telah menjadi perhatian utama. Konsekuensinya adalah meningkatnya desakan bagi kita untuk membuat IT lebih bersahabat terhadap lingkungan.
(bersambung)
Sumber : Making IT Green, San Murugesan, Adjunct Prof at University of Western Sydney dan sumber-sumber lainnya
Teknologi Informasi dan Komunikasi